Senin, 09 Juni 2014

Cerita sedikit tentang kehidupan perkuliahanku di kampus



           Awal masuk ke politeknik negeri ujung pandang, aku merasa sangat senang karena bisa merasakan namanya KULIAH.  Aku memilih jurusan teknik sipil karena kata orang jurusan itu bagus buat prospek kerja kedepannya. Lulusan teknik sipil nantinya bisa bekerja sebagai kontraktor, konsultan, pemborong dll. dari segi prospeknya memang sangat menggiurkan. Itulah sebabnya aku memilih jurusan teknik sipil. Selama ini saya melihat banyak sekali sarjana pulang kampung alias sarjana pengangguran. Oleh karena itu jurusan teknik sipil menurutku pasti langsung kerja nantinya. Ya, saya hanya memilih dan memilah sesuatu tanpa mengetahui bagaimana kedepannya nanti, apakah saya senang dengan jurusan tersebut atau saya akan OUT.. yang ada dipikiran saya hanya kerja, kerja dan kerja nantinya.
             Menjalani kehidupan di kampus hitam, julukan bagi kampusq. Banyak suka duka yang aku rasakan selama berada di kampus tersebut. Aku bertemu dengan teman2 dari berbagai daerah baik di sulsel khususnya di enrekang maupun di luar sulsel. Tak bisa di pumgkiri, aku bertemu dengan orang2 yang mempunyai karakter yang berbeda-beda.
            Awalnya aku merasa agak canggung bergaul dengan mereka, terlebih lagi dengan teman2 dari 1 kampung sendiri. Maklum belum bisa beradaptasi dengan lingkungan. Lama kelamaan  melalui sebuah proses pengembangan karakter mahasiswa, setidaknya aku bisa menempatkan peranku sebagai mahasiswa yang bisa membedakan baik buruknya suatu lingkungan tanpa melihat dari sisi luarnya saja. Aku mencoba untuk memasuki sebuah organisasi eksternal kampus yang berada di bawah naungan HPPM pusat. Yakni HPMM komisariat politeknik negeri ujung pandang.
          Di dalam berorganisasi aku mendapatkan hal hal yang memang jarang atau bahkan tidak sama sekali kita dapatkan di kampus. Apa itu?? Sebuah proses berpikir menuju kehidupan yang lebih baik. Entah itu cara berbicara kita kepada orang lain, cara menghadapi suatu masalah, cara me-menagemen-kan  waktu, kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dll. Tapi tak semuanya itu kita dapat sekaligus. Banyak yang belum tercapai dan tidak terealisasikan. Setidaknya kita bisa sedikit lebih baik dari mereka, yaitu orang yang tidak berorganisasi.
       Mengenai masalah akademis, aku termasuk orang yang biasa biasa saja, tak ada yang spesial untuk dibanggakan. dibawah rata2??? Mungkin saja, Tapi saya jg tidak bisa dikatakan bodoh. Hanya motivasi dan do’a yang bisa aku harapkan. Aku yakin, kekuatan do’a jauh lebih baik ketimbang hanya dengan berusaha dan belajar semata. Kujalani perkuliahanku sehari-hari boleh dikata agak terpaksa. Kerja tugas, ya hanya kerja saja, tanpa memahami sepenuhnya. Tpi bukan berarti aku bermalas-malasan, aku tetap berusaha untuk memahaminya.
         Meski dikatakan pengetahuanku masih dibawah rata2, aku jg heran pas pengumuman nilai, IPKq 3,41 di semester 1. Jarang hadir, kumpul tugas terlambat. Pokoknya bukan perilaku yang baik lah. Jika aku menganalisa, mungkin salah satu  faktornya, teman 1 kelasq yang membuat aku jadi begini. Betapa tidak, aku merasa asing di tengah mereka, seakan aku tidak di pedulikan, aku tidak sesuai dengan mereka. mereka bilang A, aku bilang B. bagaimana mau ketemunya???
Tak jauh beda dengan semeter 2, lagi lagi aku merasa kesepian .  tak ada teman yang support. Sebagian besar dari mereka acuh tak acuh. Mementingkan diri sendiri atau kelompoknya. Meskipun begitu, masih ada sebagian kecil yang peduli.
        Terkadang memang sangat susah untuk menuruti keinginan orang lain, Begitu pula dengan kita.  Merasa asing di tengah keramaian. Kerja tugas, hadir di kampus, bergaul dll sangat susah untuk di laksanakan ketika kita sudah tidak di anggap lagi. Ya apa boleh buat, jalani saja dulu, tapi perlahan dengan pasti, buat mereka bertekuk lutut dengan kita. Nikmati proses, hargai waktu.
Hal yang bisa ku lakukan hanya berdo’a memohon kepada Allah, berikan jalan yang terbaik. Aku tidak tahu dengan keadaan kampusq sekarang ini, bagaimana caraku untuk menyikapinya?. Jujur aku merasa sekarang  sudah jauh beda dengan dulu, dimana kita masih sering ngumpul2, kerja tugas bareng, ikut berorganisasi untuk menambah pengalaman hidup. Bukan kah itu lebih terasa indah dibanding mengedepankan Ego masing2??
        Yang aku pikirkan saat ini hanya bagaimana caraq untuk bisa keluar dari kampus karena aku sudah tidak betah dengan jurusanku, aku sudah di acuhkan oleh mereka dan mungkin jga saya salah jurusan. Aku hanya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa aku juga masih bisa berdiri kuat, tegar dan tak patah semangat. Ya, saya ingin jadi dokter. InsyaAllah sya jg berencana untuk menjalankan bisnis. Oleh karena itu saya mendaftar SBMPTN jur. Fk unair, fk unhas, fk unhalu. SIMAK UI jur. Fk ui, teknik. STAN. Karena sya jg berfikir mengenai ekonomi keluarga saya yang pas pas-an. Saya mendaftar beasiswa ETOS. Alhamdulillah udah lolos verifikasi berkas, tes tulis dan wawancara, sekarang tinggal home visit. Mudah mudahan saya lulus di FK dan mendapatkan beasiswa ETOS.  AAMIIN YA RABBAL ALAMIIN..!!!
Berkahilah hambamu ini ya Allah untuk mengejar cita2nya jadi dokter.

Tetap semangat Tarmizi. Kau pasti bisa!!

Keep spirit and don’t give up..
God always bless us.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar