Awal masuk
ke politeknik negeri ujung pandang, aku merasa sangat senang karena bisa
merasakan namanya KULIAH. Aku memilih
jurusan teknik sipil karena kata orang jurusan itu bagus buat prospek kerja
kedepannya. Lulusan teknik sipil nantinya bisa bekerja sebagai kontraktor,
konsultan, pemborong dll. dari segi prospeknya memang sangat menggiurkan.
Itulah sebabnya aku memilih jurusan teknik sipil. Selama ini saya melihat
banyak sekali sarjana pulang kampung alias sarjana pengangguran. Oleh karena
itu jurusan teknik sipil menurutku pasti langsung kerja nantinya. Ya, saya
hanya memilih dan memilah sesuatu tanpa mengetahui bagaimana kedepannya nanti,
apakah saya senang dengan jurusan tersebut atau saya akan OUT.. yang ada
dipikiran saya hanya kerja, kerja dan kerja nantinya.
Menjalani
kehidupan di kampus hitam, julukan bagi kampusq. Banyak suka duka yang aku
rasakan selama berada di kampus tersebut. Aku bertemu dengan teman2 dari
berbagai daerah baik di sulsel khususnya di enrekang maupun di luar sulsel. Tak
bisa di pumgkiri, aku bertemu dengan orang2 yang mempunyai karakter yang
berbeda-beda.
Awalnya aku
merasa agak canggung bergaul dengan mereka, terlebih lagi dengan teman2 dari 1
kampung sendiri. Maklum belum bisa beradaptasi dengan lingkungan. Lama
kelamaan melalui sebuah proses
pengembangan karakter mahasiswa, setidaknya aku bisa menempatkan peranku
sebagai mahasiswa yang bisa membedakan baik buruknya suatu lingkungan tanpa
melihat dari sisi luarnya saja. Aku mencoba untuk memasuki sebuah organisasi
eksternal kampus yang berada di bawah naungan HPPM pusat. Yakni HPMM komisariat
politeknik negeri ujung pandang.
Di dalam
berorganisasi aku mendapatkan hal hal yang memang jarang atau bahkan tidak sama
sekali kita dapatkan di kampus. Apa itu?? Sebuah proses berpikir menuju
kehidupan yang lebih baik. Entah itu cara berbicara kita kepada orang lain,
cara menghadapi suatu masalah, cara me-menagemen-kan waktu, kebersamaan, kekeluargaan, persatuan
dll. Tapi tak semuanya itu kita dapat sekaligus. Banyak yang belum tercapai dan
tidak terealisasikan. Setidaknya kita bisa sedikit lebih baik dari mereka,
yaitu orang yang tidak berorganisasi.
Mengenai
masalah akademis, aku termasuk orang yang biasa biasa saja, tak ada yang
spesial untuk dibanggakan. dibawah rata2??? Mungkin saja, Tapi saya jg tidak
bisa dikatakan bodoh. Hanya motivasi dan do’a yang bisa aku harapkan. Aku
yakin, kekuatan do’a jauh lebih baik ketimbang hanya dengan berusaha dan
belajar semata. Kujalani perkuliahanku sehari-hari boleh dikata agak terpaksa.
Kerja tugas, ya hanya kerja saja, tanpa memahami sepenuhnya. Tpi bukan berarti
aku bermalas-malasan, aku tetap berusaha untuk memahaminya.
Meski
dikatakan pengetahuanku masih dibawah rata2, aku jg heran pas pengumuman nilai,
IPKq 3,41 di semester 1. Jarang hadir, kumpul tugas terlambat. Pokoknya bukan
perilaku yang baik lah. Jika aku menganalisa, mungkin salah satu faktornya, teman 1 kelasq yang membuat aku
jadi begini. Betapa tidak, aku merasa asing di tengah mereka, seakan aku tidak
di pedulikan, aku tidak sesuai dengan mereka. mereka bilang A, aku bilang B.
bagaimana mau ketemunya???
Tak jauh
beda dengan semeter 2, lagi lagi aku merasa kesepian . tak ada teman yang support. Sebagian besar
dari mereka acuh tak acuh. Mementingkan diri sendiri atau kelompoknya. Meskipun
begitu, masih ada sebagian kecil yang peduli.
Terkadang
memang sangat susah untuk menuruti keinginan orang lain, Begitu pula dengan
kita. Merasa asing di tengah keramaian.
Kerja tugas, hadir di kampus, bergaul dll sangat susah untuk di laksanakan
ketika kita sudah tidak di anggap lagi. Ya apa boleh buat, jalani saja dulu,
tapi perlahan dengan pasti, buat mereka bertekuk lutut dengan kita. Nikmati
proses, hargai waktu.
Hal yang
bisa ku lakukan hanya berdo’a memohon kepada Allah, berikan jalan yang terbaik.
Aku tidak tahu dengan keadaan kampusq sekarang ini, bagaimana caraku untuk
menyikapinya?. Jujur aku merasa sekarang
sudah jauh beda dengan dulu, dimana kita masih sering ngumpul2, kerja
tugas bareng, ikut berorganisasi untuk menambah pengalaman hidup. Bukan kah itu
lebih terasa indah dibanding mengedepankan Ego masing2??
Yang aku
pikirkan saat ini hanya bagaimana caraq untuk bisa keluar dari kampus karena
aku sudah tidak betah dengan jurusanku, aku sudah di acuhkan oleh mereka dan
mungkin jga saya salah jurusan. Aku hanya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa
aku juga masih bisa berdiri kuat, tegar dan tak patah semangat. Ya, saya ingin
jadi dokter. InsyaAllah sya jg berencana untuk menjalankan bisnis. Oleh karena
itu saya mendaftar SBMPTN jur. Fk unair, fk unhas, fk unhalu. SIMAK UI jur. Fk
ui, teknik. STAN. Karena sya jg berfikir mengenai ekonomi keluarga saya yang
pas pas-an. Saya mendaftar beasiswa ETOS. Alhamdulillah udah lolos verifikasi
berkas, tes tulis dan wawancara, sekarang tinggal home visit. Mudah mudahan
saya lulus di FK dan mendapatkan beasiswa ETOS.
AAMIIN YA RABBAL ALAMIIN..!!!
Berkahilah
hambamu ini ya Allah untuk mengejar cita2nya jadi dokter.
Tetap
semangat Tarmizi. Kau pasti bisa!!
Keep spirit and don’t give up..
God always bless us.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar